Berita Nasional

Kantor SKK Migas Didemo Ratusan Buruh

skk-migas1

25 September 2014 17:30 WIB
JAKARTA, suaramerdeka.com – Ratusan buruh dari PT Cladtex BI-Metal Manufacturing yang tergabung dalam Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (LEM) SPSI melakukan aksi unjuk rasa di depan  kantor SKK Migas.  Demontrasi dilakukan lantaran ada dugaan tejadi praktik mafia migas dalam proses lelang pemasangan pipa lokal kontent yang dilakukan SKK Migas.
Ketua DPD LEM SPSI Kepulauan Riau, Edwin Haryono saat berorasi di depan kantor SKK Migas dengan lantang menyatakan bila praktik mafia migas dibiarkan akan berdampak terhadap masalah sosial, yakni ancaman terjadinya pengangguran ribuan buruh PT Caldatek.
“Akibat terjadinya praktik mafia Migas ratusan buruh dan karyawan perusahaan pabrik pipa CRA  yang berkedudukan di Batam, Kepulauan Riau itu terancam kehilangan pekerjaannya,” kata Edwin Haryono saat berorasi di depan kantor SKK Migas gedung Menara Mulia, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (25/9/2014)
Edwin melihat bahwa pabrik pipa CRA yang sudah terdaftar di MIGAS dengan Surat Kemampuan Usaha Penunjang (SKUP) berkatori bintang tiga, terancam akan di tutup. Sebab Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) serta Kontraktornya tidak mengutamakan Lokan Kontent Dalam Negeri sesuai dengan Pedoman Tata Kerja (PTK) 007 Revisi-II/PTK/I/2011.
“Akibatnya, 300 pekerja SP LEM SPSI dirumahkan karena perusahaan merugi tidak mendapatkan job (pekerjaan) bahkan dalam waktu yang dekat akan menyusul 500 pekerja yang akan di rumahkan,” kata Edwin.
Tak hanya itu, Dia melihat bahwa praktik Mafia migas, tidak hanya terjadi dalam penjualan minyak, tapi pemasangan pipa pun bisa di korupsi. Karena itu mereka minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas mafia migas tersebut.
“Sudah banyak pejabat SKK Migas, yang sudah menginap di Kuningan (penjara KPK). Ingat mencari halal saja susah, apalagi yang haram. Karena itu usut tuntas mafia migas, kami sudah lapor KPK atas adanya permainan proses tender pengadaan CRA Pipeline Lokal Kontent itu,” ungkap dia.
Selain itu para buruh itu pun melakukan aksi lempar telur ‘busuk’ ke arah poster bergambar Menteri ESDM Jero Wacik, Wamen ESDM Susilo Siswoutomo, Presider PT Pertamina Adriansyah, dan Pengurus Harian Kepala SKK Migas Johanes Wiojonarko.
“Jangan pancing kami berbuat anarkis, tolong pejabat SKK Migas turun sekarang juga. Tolong pak polisi jangan halangi kami, tolong tarik pimpinan SKK Migas,” ancam masa yang beroarasi dari atas mobil komando.
Terpisah Pengacara PT.Cladtex, Joao Meco menuntut kepada SKK Migas agar dilakukan re-tender atau tender ulang proyek pengadaan CRA Pipeline pada proyek pengadaan fasilitas produksi gas di Donggi Pipa CRA 4” dan 6” dan Matindok (Pipa CRA 6”, 8” 12”, Sulawesi Tengah.
“Jika tender ulang itu tak diadakan kembali, akan terjadi pengangguran massal di perusahaan pabrik pipa tersebut,” ungkap Meco.
Meco juga mendesak KPK untuk segera menuntaskan kasus dugaan mafia MIGAS pada proses tender pengadaan CRA Pipeline Lokal Kontent tersebut. Karena dia mengklaim pihaknya sudah melaporkan pada Rabu, 10 September pekan lalu.
“Pada laporannya itu, Meco melaporkan dua perusahaan BUMN yang diduga melakukan praktik mafia, yakni PT Rekayasa Industri (Rekin) di Dinggi Proyek dan PT Wijaya Karya (Wika-Technip selaku konsorsium atas Proyek di Matindok) tersebut,” tutup Meco. (sm/ Bahaudin Marcopolo).
Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/kantor-skk-migas-didemo-ratusan-buruh/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar